Kamis, 26 April 2012


BERSIN dan MENGUAP ???????

Tausiyah singkat kali ini akan membahas tentang jangan menahan bersin tapi tahanlah menguap. Karena perbuatan seperti ini adalah merupakan salah satu adab Rasulullah SAW yang pernah diajarkan untuk semua umatnya.

Sebagaimana sabda beliau. Dari Abu Hurairah. Nabi SAW, bersabda :”Bahwasanya Allah menyenangi bersin dari pada menguap. Maka ketika salah seorang dari kamu bersin dan memuji Allah berarti ia berhak didoakan oleh setiap orang Islam yang mendengarnya. Adapun menguap itu dari syetan dan tahanlah ia sekuatnya ketika salah seorang kamu menguap, karena hal itu ditertawakan oleh syetan” (HR. Bukhari)

Inilah hadits yang membahas tentang larangan menahan bersin dan tahanlah menguap, bahkan sangat dianjurkan apabila kita mendengar orang yang bersin, maka kita wajib menjawabnya apabila orang yang bersin mengucapkan Alhamdulillah.

Lantas apa jawaban untuk kita yang mendengar orang bersin. Ini dia jawabannya : “Ketika seseorang dari kamu bersin, maka hendaklah memuji Allah dengan ucapan : ALHAMDULILLAAH”, dan yang ada di sisinya hendaklah mengucapkan “YARHAMUKALLAAH (Mudah-mudahan Allah mengasihi anda)”. Dan ucapkanlah “YAHDIKUMULLAAH, WAYUSHALIH BAALAKUM (Semoga Allah menunjuki anda, dan membebasakan anda dari bala/cobaan)”, oleh yang bersin sesudah didoakan oleh saudara atau kawanya” (HR. Bukhari)

Kalimat di ataslah yang perlu anda ucapkan, adapun di dalam menguap kita harus menahan (menutup) sekuat mungkin dengan tangan kita. Sebagaiman sabda Rasulullah SAW :  “Ketika salah seorang kamu menguap, maka letakkanlah tangannya ke mulut, sebab syethan masuk lewat mulut tersebut” (HR. Muslim)

Selasa, 24 April 2012

Tausiyah MKI kampus3 Poltekkes Surakarta
(rabu, 25 april 2012)

"Bukan kematian yang aku takuti, tapi menyianyiakan waktu yang aku takuti. Karena kematian hanya memutuskan aku dengan dunia, tapi sia-sia waktu memutuskan aku dengan Alloh dan Surga."
(Imam As Syafi'i rahimahulloh)

"Dirimu, jika tak engkau sibukkan dengan kebaikan, maka akan disibukkan dengan kebatilan."
(Hasan Al Bashri rahimahulloh)


Optimisme dan Pesimisme 
 
Sumber: http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/optimisme-dan-pesimisme.htm
 
oleh Hasan al-Banna

 

"Janganlah berputus asa atas rahmat Allah. Sungguh, tiada orang yang berputus asa atas rahmat Allah, kecuali orang yang kafir". (QS : Yusuf : 87)
Saya tidak pernah membayangkan bahwa dalam hati orang yang beriman kepada Allah dapat dihinggapi penyakit putus asa dan pesimis. Betapapun gelapnya jalan yang akan dilalui, beratnya penderitaan yang menimpa, dan tegarnya halangan merintang.
Al-Qur'an menempatkan rasa putus asa ini sekedudukan dengan kekufuran dan menyejajarkan dengan kesesatan.
Firman-Nya :
"Tiada yang berputus harapan mengenai rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat". (QS : al-Hijr : 56)
Dan al-Qur'an juga telah menegaskan adanya undang-undang alam (sunatullah) yang tak kan berganti.
Firman-Nya:
"Begitulah hukum Allah yang berlaku terhadap orang-orang yang terdahulu, dan engkau tidak akan mendapati perubahan pada hukum Allah itu". (QS : al-Ahzab : 56)
Sesungguhnya hari-hari itu beredar diantara manusia, senantiasa berganti dan bertukar, keadaan pun senantiasa berubah. Orang yang kuat tidak selamanya kuat, yang berkuasa tidak selamanya berkuasa, yang lemah tidak selamanya lemah. Keadaan itu akan silih berganti menimpa umat dan bangsa, sebagaimana yang terjadi pada perorangan.
Firman-Nya :
"Dan hari-hari itu Kami pergilirkan diantara manusia, karena Allah hendak menunjukkan siapa yang benar-benar beriman dan siapa pula yang gugur diantaramu yang dapat disebut syuhada'. Namun Allah tiak menyukai orang-orang yang zalim". (QS : Ali Imran : 140).
Hikman Allah pada semua itu ialah hendak menguji orang-orang mukmin, hendak mencoba orang-orang yang benar, hendak membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Lalu dijadikannya yang buruk itu berbaku hantam sesamanya, saling menjatuhkan satu sama lain. Kemudian semua yang buruk itu ditenggelamkan dalam negara jahanam.
Firman-Nya :
"Karena Allah hendak memisakan golongan yang buruk dari golongan yang baik dan meletakkan golongan yang buruk itu diatas yang lain, semuanya bertumpang tindih sesamanya, untuk kemudian dimasukkannya ke dalam neraka jahanam. Mereka itulah orang-orang yang merugi". (QS : al-Anfal : 37)
Dan untuk memberi balasan kepada orang-orang yang benar yang konsisten dan komitmen pada kebenaran, diberi-Nya pertolongan dan kemenangan di dunia dan diberinya ganjaran dan ampunan di akhirat.
Firman-Nya :
"Dan akan kami uji kamu sehingga Kami tahu siapa diantara kamu yang berjihad dan siapa yang sabar. Dan Kami akan menguji berita-berita mengenai kamu".(QS : Muhammad :31)
"Apakah kamu kira bahwa kamu masuk surga, sedangkan Allah tiada mengenalorang yang berjihad diantara kamu dan orang yang menunjukkan kesabaran?". (QS : Ali Imran : 142)
"Apakah kamu mengira bahwa kamu masuk surga tanpa cobaan seperti yang menimpa orang yang sebelum kamu? Malapetaka dan sengsara menimpa mereka, dan hatinya demikian berguncang, sehingga Rasul dan orang yang beriman bersamanya berkata, "Bilakah datang pertolongan Allah? Sungguh pertolongan Allah selalu dekat". (QS : al-Baqarah : 214)
Ya, pertolongan itu begitu dekat manakala keadaan sudah sangat kritis, pandangan sudah layu, da hati terasa hampir lepas.
Firman-Nya :
"Sehingga apabila Rasul-rasul berputus asa dan mengira mereka dianggap pendusta, datangnya kepadanya pertolongan Kami, dan diselamatkanlah orang-orang yang Kami kehendaki. Tapi tiada hukuman Kami dapat ditolak dari kaum yang pendusta". (QS : Yusuf : 110).
Ya, hukum Allah ini tidak berbeda dengan yang berlaku kepada umat terdahulu. Betapa banyaknya umat yang asalnya lemah duduk bersimpuh, setelah sekian lama kemudian bangkit. Mereka bergerak setelah sekian lama membeku. Dan betapa banyaknya bangsa ayang asalnya hidup dalam kemewahan, naman karena mengkufuri nikmat Allah, lalu hilang eksistensinya, tidak ada lagi wujudnya. Mereka dihancurkan oleh Allah dengan kelaparan dan ketakutan gara-gara ulah mereka sendiri.
Firman-Nya :
"Allah membuat perumpamaan sebuah negeri yang aman tentram, rizkinya berlimpah ruah dari setiap penjuru, namun penduduknya ingkar akan nikmat Allah, maka Allajh merasakan kepada lapar, dan ketakutan meliputinya sebagai pakaian, disebabkankejahatan mereka lakukan". (QS : An-Nahl : 112)
"Dan betapa banyak Kami binasakan penduduk negeri yang menyombongkan mata pencahariannya.Sekarang tempat-tempat kediaman mereka - sesudah mereka tiada - telah ditinggalkan, kecuali beberapa. Dan Kamilah Pewarisnya". (QS : Al-Qashash : 58)
"Bila Kami bermaksud membinasakan suatu negeri, Kami berikan perintah kepada mereka yang didalamnya hidup mewah (supaya patuh), namun mereka melanggar aturan. Maka sepantasnya berlaku kutukan atas mereka, lalu Kami pun membinasakannya hancur berantakan". (QS : al-Isra' : 16)
"Dan Kami beri keputusan kepada Bani Israel dalam al-Kitab : Dua kali kamu berbuat kerusakan di muka bumi, dan kamu pasti akan merasa sombong di muka bumi dengan kesombongan yang besar. Maka ketika tiba yang pertama dari kedua peringatan, Kami utus kepaamu hamba-hamba Kami yang punya kekuatan dahsyat. Mereka menggeledah bagian-bagian yang paling dalam dari rumah-rumahmu. Dan itu adalah peringatan yang pasti dilaksanakan. Kemudian Kami beri kamu lagi giliran melawan mereka, dan Kami bantu kamu dengan harta kekayaan dan anak-anak,dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar".(QS : al-Isra' : 4-6)
"Sungguh Fir'aun menyombongkan diri dalam negeri dan menjadikan penduduknya terpecah-belah dengan menindas segolongan dari mereka. Ia sembelih putera-putera mereka dan dibiarkannya hidup anak-anak perempuannya. Sungguh ia masuk golongan yang merusak. Kami ingin memberi karunia kepada mereka yang tertindas dimuka bumi, menjadikan mereka pemimpin-pemimpin dan pewaris-pewaris,dan Kami teguhkan mreka diatas bumi. Dan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Hamam berserta tentaranya apa yang mereka kuatirkan dari mereka itu". (QS : al-Qashash : 4-6)
Al-Qur'an sebagai firman Allah ini, menegaskan bahwa Allah akan memberikan bantuan kepada orang-orang yang sabar yang tidak pernah dihinggapi rasa pesimis dan putus harapan bahwasanya mereka akan memperoleh kekuatan karena rahmat dan kekuasaan Allah. Suatu kekuatan yang melebihi kekuatan semua makhluk.Suatu kekuatan yang tak dapat dicapai oleh usaha manusia semata-mata,dan .. tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri.
Firman-Nya :
"Mereka yang kepadanya orang berkata : "Orang-orang telah berkumpul akan melawan kamu, maka takutilah mereka!" Tapi mereka bertambah imannya karenanya, dan mereka berkata, "Allah cukup bagi kami, dan Ia lah sebaik-baik pengatur segara urusan". Dan mereka pun kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Tiada bencana menyentuhnya, karena mereka mengikuti keridhaan Allah.Dan Allah pemiliki karunia yang tiada tepermanai. Itu hanyalah syetan menakuti-nakuti dengan kawan-kawannya. Maka janganlah kamu takut kepadanya, tapi takutlah kepada-Ku, jika kamu beriman".(QS : Ali Imran : 173-175)
"Dua orang laki-laki diantara orang yang taqwa, yang beroleh karunia dari Allah, berkata, "Masuklah kamu menemui mereka melalui pintu gerbang. Jika kamu telah masuk ke dalam, pastilah kamu menang. Tawakallah kepaa Allah,jika kamu orang beriman". (QS : Al-Maidah : 23)
Kadang-kadang tidak terlintas hati orang-orang mukmin yang sabar itu bahwa mereka akan dapat mencapai hal ini dengan begitu muah, atau akan terwujud apa yang mereka cita-citakandan mereka harapkan. Memang Allah Yang Mahaluhur mendekatkan kepada mereka apa-apa yang jauh, memudahkan apa yang sukar, dan menyempurnakan pertolongan kepada mereka tanpa mereka duga sebelumnya.
Firman-Nya :
"Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafirdari kalangan ahli kitab dari rumah mereka sendiri pada waktu pengusiran pertama kali. Tiada kamu sangka mereka akan keluar, dan mereka menyangka dapat bertahan dalam benteng-bentengnya terhadap Allah. Lalu hukuman Allah datang kepada mereka dari tempat yang tiada mereka sangka. Dan Ia lontarkan ketakutan dalam hati mereka. Mereka hancurkan rumah-rumah mereka dengan tangan-tangan mereka sendiri dan tangan-tangan orang beriman. Maka ambillah ini sebagai pelajaran,wahai orang-orang yang punya pandangan tajam! Sekiranya Allah tiada menentukan pengusiran bagi mereka, tentulah Ia telah siksa mereka di dunia, sedang di akhirat mereka pasti mendapat siksaan api neraka". (QS : al-Hasyr : 2-3).
"Dan Allah menghalau orang-orang kafir yang penuh kemarahan, sehingga mereka tiada memperoleh keuntungan. Dan cukuplah Allah bagi orang-orang mukmin dalam perangnya. Allah Mahakuat, Maha Perkasa.Ia turunkan  orang-orang ahli kitab yang menolong mereka dari benteng-bentengnya, dan Ia masukkan ketakutan dalam hati mereka. Sebagian kamu bunuh dan sebagian lagi kamu tawan. Dan Ia jadikan kamu pewaris tanah-tanah,rumah-rumah,harta henda mereka,dan tanah yang belum pernah kamu injak sebelumnya. Allah berkuasa atas segala se suatu". (QS : al-Ahzab : 25-27)
Maka, wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Kitab al-Qur'an yang mulia ini, apakah pantas anda mengatakan, "Apakah yang akan kita perbuat? Padahal kita hanyalah kaum yang lemah sedangkan mereka adalah bangsa yang kuat?".
Apakah dapat dikatakan sebagai sikap yang baik, jika salah seorang dari kalian surut ke belakang?Padahal dalam  hatinya terdapat rasa optimisme yang besar dan dibelakangnya ada pertolongan yang akan menguatkan barisan perjuangannya ..?
Wallahu'alam.

Sabtu, 14 April 2012

HUBUNGAN TENAGA KESEHATAN DENGAN PASIEN MENURUT ISLAM



Dalam kehidupan sosial sering kita dengar adanya masalah-masalah yang kadang membuat kita sendiri merasa bingung dan tidak memahami apa inti dari permasalahan itu sendiri dan ujung-ujungnya adalah rasa ketidak puasan.
Akhir-akhir ini sering terdengar keluhan dan kritik masyarakat terhadap sikap dan pelayanan petugas kesehatan (tenaga medis dan paramedis) terhadap pasien, terutama di rumah-rumah sakit pemerintah, sebab hubungan antara petugas kesehatan dengan pasien dipandang kurang sejajar atau serasi, kurang komunikatif, acuh, dan kurang ,manusiawi, karena tarifnya dianggap terlalu tinggi, sehingga memberatkan pasien dan sebagainya, bahkan terkadang dokter yang bertugas tidak ada di tempat atau para petugas sedang ngobrol, padahal ada pasien yang sangat mengharapkan pertolongan segera.
Disamping itu, ada beberapa pelanggaran kode etik kedokteran, pelanggaran sumpah jabatan, lalai atau lengah dalam menjalankan tugas atau salah pemberian obat sehingga mengakibatkan kematian pasien atau cacat berat seumur hidup atau bertambah penderitaan pasien. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut harus diusahakan terwujudnya suasana dan hubungan yang baik antara petugas kesehatan dengan pasien atas dasar mutual understanding, mutual trust, mutual respeck antara kedua belah pihak.

PANDANGAN ISLAM TENTANG KESEHATAN
Islam sangat memperhatikan masalah kesehatan, baik kesehatan fisik dan mental, maupun kesehatan lingkungan. Hal ini dapat kita temukan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang merupakan sumber hukum Islam dan pedoman hidup (way of life) bagi seluruh umat Islam.
Ajaran Islam yang berkenaan dengan kesehatan, diantaranya:
- Larangan melakukan hubungan seksual antara pria dan wanita diluar nikah (zina atau prostitusi), sebab bisa menimbulkan penyakit kelamin dan AIDS. Hal ini diperhatikan dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 32.
و لا تقر بوا ا لزّ نى انّه كا ن فا حشة و ساء سبــيلا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
- Perintah puasa salama satu bulan penuh dalam bulan Ramadhan setiap tahun untuk kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini diperhatikan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 183.
يا ا يّـها ا لّذ ين ا منـوا كـتب عليكم ا لصّيا م كما كـتب على ا لّذ ين من قبلــكم
لعـلــــكم تـتّـــقون
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.
Berpuasa itu melatih diri, membentuk watak dan karakter, membangun rohani yang sedang idur nyenyak, mengenakan libasut taqwa, dan meninggalkan segala kemewahan hidup, memberi kesempatan perut untuk beristirahat agar kendor urat-urat yang telah bekerja keras selama setahun, perut yang terlalu kotor dapat reda dan menimbulkan kekuatan jasmani dan kesehatanpun terjaga. Di samping kejiwaan, kekuatan mental dan rohani juga tidak kalah penting meningkat.
- Anjuran berolah raga, misalnya seperti jalan kaki, jogging, dan berenang. Hal ini diperhatikan dalam hadist-hadist nabi.

HUBUNGAN ANTARA PETUGAS KESEHATAN DENGAN PASIEN
Islam sangat menghargai tugas kesehatan, karena tugas ini adalah tugas kemanusiaan yang sangat mulia, sebab menolong sesama manusia.
Menurut Islam hubungan antara petugas kesehatan dengan pasien adalah sebagai hubungan penjual jasa dengan pemakai jasa, sebab pasien dapat memanfaatkan ilmu, keterampilan dan keahlian petugas kesehatan, sedangkan petugas kesehatan memperoleh imbalan atas profesinya berupa gaji atau honor. Sebagai akibat dari hubungan tersebut, maka timbullah hak dan kewajiban antara kedua belah pihak.
Kewajiban petugas kesehatan lebih banyak daripada hak dan kewajiban pasien, karena tanggung jawab petugas kesehatan sangat besar yakni keselamatan jiwa dan raga pasiennya. Seperti halnya hak dan kewajiban antara suami dan istri, dimana tanggung jawab suami lebih besar daripada istri, maka logis dan adillah kalau hak dan kewajiban suami lebih banyak daripada istri. Hal ini diperhatikan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 34 tentang kedudukan suami istri.
ا لّر جا ل قوّا مون على ا لنّـساء بـما فـضّــــل ا للّـه بعـضهم على بعـض
و بـما ا نفـقـوا من ا مـوا لهـم فا لصّا لحا ت قا نـتا ت حا فـظا ت للغـيـب
بما حفـظ ا للّـه وا لّلا تى تخا فـون نـشوزهنّ وا هـجـروهّن فى ا لمضا جع
وا ضــر بـواهـنّ فـا ن ا طـعـنـكـــــــــم فـلا تـبـغـوا عـليهـنّ سـبـــــــيـلا
ا نّ للّـه كــــــا ن عـليّا كــــبـيرا
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada oleh karena Allah telah memelihara mereka . Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusuzuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka, kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

HAK DAN KEWAJIBAN PETUGAS KESEHATAN DAN PASIEN
Kewajiban-kewajiban petugas kesehatan, diantaranya:
- Melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah jabatan
- Memberikan pelayanan yang baik (teliti, komunikatif, ramah, tidak diskriminatif) terhadap pasien.
- Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain.
- Menyampaikan amanat atau wasiat yang meninggal kepada keluarga atau ahli warisnya yang tidak sempat mendampinginya saat wafat.
- Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan ajaran agama seperti abortus, dan lain-lain.
Hak-hak petugas kesehatan, diantaranya:
- Mendapatkan imbalan berupa gaji, honor, dan lain-lain yang layak sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien.
- Mendapatkan perlindungan hukum atas profesinya.
- Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan ajaran agamanya.
Kewajiban-kewajiban pasien, diantaranya:
- Membayar biaya konsultasi, pengobatan, perawatan sesuai dengan tariff resmi yang telah ditetapkan.
- Mempercayai dan mematuhi semua perintah, nasihat, dan peraturan yang diberikan oleh petugas kesehatan selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Hak-hak pasien, diantaranya:
- Mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas kesehatan.
- Mendapatkan perlindungan dari ancaman luar terhadap keselamatan jiwa dan akidah agamanya.
- Menuntut tanggung jawab petugas kesehatan atas musibah yang menimpanya karena kesalahan atau kelalaian petugas kesehatan.
- Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan ajaran agamanya.
Menurut hukum Islam, seseorang yang melakukan praktek kedokteran atau pengobatan, sedangkan ia bukan ahlinya, seperti dukun ataupun dokter koboy yang melakukan praktek dokter seperti operasi, maka ia harus bertanggung jawab atas kerugian pasiennya baik jiwa maupun materialnya. Sesuai sabda nabi :
“Barangsiapa melakukan praktek kedokteran atau pengobatan, sedangkan ia bukan ahlinya, maka ia harus bertanggung jawab menanggung kerugia.” HR. Abu Daud, Nasai, Ibn. Majah, dan Hakim.

KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU


Sobat, alhamdulillah kali ini MKI ( Majelis Kerohanian Islam ) punya kesempatan untuk berbagi ilmu, yang insyalloh bermanfaat banyak nih buat sobat semuanya, simak dan renungkan ya...
Sobat,  Bersemangatlah dalam menuntut ilmu agama..
Ketahuilah sobat, Ayat pertama yang diturunkan Allah adalah Surat Al-‘Alaq, di dalam ayat itu Allah memerintahan kita untuk membaca dan belajar. Maka, menuntut ilmu agama termasuk amal yang paling mulia, dan ia merupakan tanda dari kebaikan. Allah Ta’ala  berfirman yang artinya, “Allah telah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu dari kalian beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [Al Mujaadilah: 11]. Allah Ta’ala telah menjelaskan keistimewaan orang-orang berilmu yang digandengkan dengan iman. Rasulullah SAW  bersabda, “Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, akan dimudahkan untuk memahami ilmu agama” (HR. Bukhari-Muslim). Dengan menuntut ilmu agama seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat baginya untuk melakukan amal shalih.
Nah, dari sisi keilmuan dan pengamalan terhadap ilmu, manusia terbagi menjadi 3 jenis:
Jenis yang pertama yaitu orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya. Mereka ini adalah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah untuk menempuh shiratal mustaqim, yaitu jalan yang lurus yang telah ditempuh oleh para nabi, orang-orang jujur, pada syuhada, dan orang-orang shalih. Dan merekalah teman yang terbaik.
Jenis yang kedua yaitu orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya. Mereka ini adalah orang-orang yang dimurkai oleh Allah.
Jenis yang ketiga yaitu orang yang beramal tanpa ilmu. Mereka ini adalah orang-orang yang sesat.
Kemudian, ketahuilah sobat , ilmu yang bermanfaat itu di ambil dari Al Qur’an dan hadits, dengan bantuan para pengajar,dan agar amalmu termasuk amal shalih, wajib bagimu untuk mempelajari hal-hal pokok yang menegakkan agamamu. Seperti mempelajari tentang shalat, puasa, haji, zakat, juga mempelajari perkara muamalah yang engkau butuhkan. Agar engkau dapat mengambil yang boleh saja dan tidak terjerumus pada hal yang diharamkan oleh Allah Ta’ala.
Maka bersemangatlah membaca kitab-kitab yang bermanfaat, dan berkonsultasilah dengan para ulama. Hal ini bisa dilakukan dengan menghadiri pengajian-pengajian ( he he ikut MKI juga termasuk di dalamnya lhoJ ), atau mendengarkan program-program Islami dari siaran radio, atau membaca majalah atau buletin yang membahas permasalahan agama, jika engkau bersemangat, tentu bersinarlah cahaya ilmu bagimu dan teranglah penglihatanmu.
Dan jangan lupa sobat, ilmu itu akan disucikan dengan amal. Jika engkau mengamalkan apa yang telah engkau ilmui, maka Allah Ta’ala akan menambahkan ilmu bagimu. Sebagaimana peribahasa orang arab “Orang yang mengamalkan apa yang telah ia ilmui, maka Allah akan mewarisinya ilmu yang belum ia ilmui”. Peribahasa ini dibenarkan oleh firman Allah Ta’ala yang artinya: “Bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan membuatmu berilmu. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [Al Baqarah: 272]
Allah Ta’ala telah memuji para ulama yang mengamalkan ilmunya, dan mengangkat derajat mereka dalam Al Qur’an. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Apakah sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? Sesungguhnya hanya orang yang berakal saja yang dapat menerima pelajaran” [Az Zumar: 9 ]
Nah, biar tambah semangat nuntut ilmu agamanya, simak juga keutamaan ilmu ini nih....
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengumpulkan keutamaan ilmu ini yaitu
1.    Bahwa ilmu dien adalah warisan para nabi SAW, warisan yang paling mulia dan berharga. Rasulullah SAW telah bersabda: “Keutamaan sesorang ‘alim (berilmu) atas seorang ‘abid (ahli ibadah) seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa mengambilnya (warisan ilmu) maka dia telah mengambil keuntungan yang banyak.” (HR. Tirmidzi).
2.    Ilmu itu tetap akan kekal sekalipun pemiliknya telah mati, berbeda dengan harta. Karena harta yang jadi rebutan manusia itu pasti akan sirna. Rasul SAW bersabda: “Jika manusia mati terputuslah amalnya kecuali tiga: shadaqah jariyah, atau ilmu yang dia amalkan atau anak shalih yang mendoakannya.”
3.    Ilmu, sebanyak apapun tak menyusahkan pemiliknya untuk menyimpan, tak perlu gedung yang tinggi dan besar untuk meletakkannya. Cukup disimpan dalam dada dan kepalanya, bahkan ilmu itu yang akan menjaga pemiliknya sehingga memberi rasa nyaman dan aman, lain halnya dengan harta yang semakin bertumpuk, semakin susah pula untuk mencari tempat menyimpannya, belum lagi harus menjaganya dengan susah payah bahkan bisa menggelisahkan pemiliknya.
4.    Ilmu, bisa menghantarkan pemiliknya menjadi saksi atas kebenaran dan keesaan Allah. Sedang pemilik harta? Harta sama sekali takkan menghantarkan pemiliknya sampai ke derajat sana.
5.    Para Ahli ilmu agama termasuk golongan petinggi kehidupan yang Allah perintahkan supaya orang mentaatinya, tentunya selama tidak menganjurkan durhaka kepada Allah dan RasulNya, sebagaimana firmanNya:“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu.” (An-Nisa: 59).
6.    Para ulama, mereka itulah yang tetap tegar dalam mewujudkan syariat Allah hingga datangnya hari kiamat. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda:. “Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan, maka Allah akan fahamkan dia dalam (masalah) agama. Aku adalah Al-Qasim (yang membagi) sedang Allah Azza wa Jalla adalah yang Maha Memberi. Umat ini akan senantiasa tegak di atas perintah Allah, tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka sampai datang putusan Allah.” (HR. Al-Bukhari).
7.    Rasulullah SAW menggambarkan para pemilik ilmu dengan lembah yang bisa menampung air yang bermanfaat terhadap alam sekitar, beliau bersabda, yang artinya:
Perumpamaan dari petunjuk ilmu yang aku diutus dengannya bagaikan hujan yang menimpa tanah, sebagian di antaranya ada yang baik (subur) yang mampu menampung air dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak, di antaranya lagi ada sebagian tanah keras yang (mampu) menahan air yang dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia untuk minuman, mengairi tanaman dan bercocok tanam. Dan sebagian menimpa tanah tandus kering yang gersang, tidak bisa menahan air yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Orang yang memahami agama Allah dan memanfaatkan apa yang aku bawa, maka dia mempelajari dan mengajarkannya. Sedangkan orang yang tidak (tidak memperhatikan ilmu) itu (maka) dia tidak mendapatkan petunjuk Allah (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
8.  Ilmu adalah jalan menuju Surga, tiada jalan pintas menuju Surga kecuali ilmu. Sabdanya: Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim).
9.    Ilmu merupakan pertanda kebaikan seorang hamba. Sabda beliau SAW : “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan, Allah akan pahamkan dia (masalah) dien.” (Al-Bukhari).
10. Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan hamba sehingga dia tahu bagaimana beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan para hamba Allah.
Orang ‘alim (berilmu) adalah cahaya bagi manusia lainnya. Dengan dirinyalah manusia dapat tertunjuki jalan hidupnya.
11.   Allah akan mengangkat derajat Ahli Ilmu (orang alim) di dunia dan akhirat.
Karena itulah Sobat, mari kita gali ilmu agama secara benar dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah melalui pemahaman para Salafus-Shalih yakni para sahabat radhiyallahu ‘anhum serta para pengikutnya hingga hari akhir.
Semangat sobat.......;)

Selamat Datang


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Alhamdulillah, Hamdan wa Syukurillah akhirnya Majelis Kerohanian Islam Politeknik Kesehatan Kampus 3 bisa membuat Blog sendiri. Blog ini merupakan sarana dakwah bagi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta khususnya kampus 3 Klaten.